Nasib Desaku
Eni Purwanti (Kelas VIII SMPN 2 Jabon)
Namaku Eni Purwati, aku sekarang masih besekolah di SMPN 2 Permisan, Jabon.. Aku hidup bersama orangtuaku di desa Sentul, Tanggul Angin. Desa Sentul dulunya adalah desa yang tidak terlalu maju, bahkan bisa dibilang desa yang sangat tertinggal. Orang-orang hanya bekerja sebagai buruh tani dan pergi ke tambak untuk mencari ikan. Anak-anak pendidikannya juga hanya sebatas SD. Pengertian masyarakatnya mengenai ilmu pengetahuan terbatas.
Tapi itu dulu, sekarang desaku bagai berputar 1800 dari masanya. Kini desaku adalah desa sentra industri rokok, warganya sekarang banyak yang bekerja di industri-industri tersebut. Hebatnya pemilik industri tersebut adalah warga desa sendiri.
Sekarang sejak ada lumpur Lapindo yang menenggelamkan banyak tetangga desaku, aku akan segera bernasib sama seperti mereka. Tangul sekarang berada persis di perbatasan desa. Truk-truk besar pengangkut pasir selalu lalu lalang. Alat-alat berat mondar-mandir. Aku berfikir, kasihan sekali nasib desaku yang telah lama berjuang untuk bangkit, tapi kini desaku berada dalam posisi yang akan menghancurkannya. Hanya tinggal menunggu waktu kapan? dan kapan?