GEDUNG SEKOLAHKU YANG TERENDAM

IDA MAULIDA (Kelas 6 MI Ma'ari Jatirejo)

Pada saat itu hari Senin, aku masuk sekolah sepeti biasa, setiap berangkat sekolah aku selalu menjemput sahabatku untuk berangkat bersama. Sesampainya di sekolah aku dan sahabatku terkejut karena pada saat itu wali murid teman-temanku datang untuk menjemput mereka, aku dan sahabatku tidak tahu apa yang terjadi, tapi beberapa saat kemudian aku dan sahabatku mengetahui semuanya, karena pada saat itu ada pengumuman bahwa warga desa Jatirejo diharapkan segea mengungsi karena tanggul sebelah utara sudah jebol.

Tapi alhamdulillah saat itu Jatirejo belum tenggelam jadi, aku dan teman-teman masih bisa sekolah seperti biasa, hanya saja kita tidak konsentrasi karena pada saat pelajaran kita selalu saja mencium bau lumpur yang tak sedap.

Teman-temanku banyak yang mengungsi, tapi ada juga yang tidak mengungsi karena rumahnya belum tenggelam, teman-temanku kalau sekolah naik kendaraan dari pengungsian, mereka sangat sedih karena mereka harus tinggal di pengungsian yang kumuh, bau dan kotor.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, lumpur mulai meluber terus menerus, air lumpur pun makin bertambah banyak dan pada akhirnya menenggelamkan Jatirejo, sekolahku pun juga tenggelam aku dan teman-teman sangat sedih karena kita sudah tidak bisa sekolah di Jatirejo lagi, dan sejak lumpur itu menenggelamkan Jatirejo dan gedung sekolah, teman-teman banyak yang pindah dari sekolah. Aku merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan teman-teman.

Sekarang murid-murid dikelasku hanya tinggal tujuh, rasanya, sepi sekali tanpa teman-teman yang lainnya, andai saja dulu tidak ada lumpur panas Lapindo pasti aku tidak akan kesepian tanpa teman-teman yang sudah pindah, aku merasa sangat kecewa karena harus kehilangan banyak teman, padahal dulu temanku sangat banyak sekarang malah cumah tujuh.

Sekarang aku sekolah di Posko Gus Dur (Pasar Baru Porong) aku sangat kecewa sekali, aku kira aku akan mendapat tempat seperti yang di Jatidejo, tapi ternyata aku akan dapat tempat yang suasanya sangat bising, tapi aku masih tetap bersyukur karena Allah masih memberikan aku tempat untuk menimba ilmu, walaupun tidak selayak seperti yang ada di Jatirejo. Di sini aku dan teman-teman menunggu kapan kita akan mendapat gedung sekolah baru, dengan fasilitas yang lengkap seperti di Jatirejo.

Beberapa tahun lamanya aku menunggu kapan akan seperti dulu lagi, berkumpul dengan teman-teman yang sudah lama pindah dari sekolah, aku sangat merindukan teman-temanku yang dulu, tapi apa mereka juga merindukanku? Aku sangat kecewa pada orang yang telah merusak kebahagiaan serta ketentraman kami, tapi tak apalah kita harus bersabar menghadapi cobaan dari Allah, mungkin suatu saat nanti Allah akan memberikan jalan kebahagiaan pada kami yang terkena musibah ini.

Tapi aku masih belum rela pada mereka (PT. Lapindo) yang serakah dan ceroboh itu, mudah-mudahan Allah memberikan hidayah dan mudah-mudahan mereka (PT. Lapindo) cepat mengganti rugi sekolahku yang sudah hilang.

Tapi saat sekian lama aku merasa kesepian, sekarang aku sudah tak pernah merasakannya lagi, karena sekarang aku berada di Pesantren yang bisa menghiburku, di pesantren itu aku merasa hari-hariku berwarna dan lebih berarti, tapi meskipun begitu, aku tetap merindukan teman-teman yang sudah lama pergi dari sisiku, setiap hari aku selalu berharap pada Allah SWT supaya aku dapat berkumpul dengan semua teman yang sudah lama sekali jauh dariku, agar kita dapat selalu bersama dan kita dapat menjalani persahabatan atau pertemanan yang abadi, dan satu hal lagi yang aku harapkan yaitu semoga Allah selalu memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga aku beserta teman-temanku dapat meraih cita-cita demi bekal masa depan yang cerah dan bahagia, dengan prestasi sekolah yang baik, serta ilmu yang bermanfaat agar suatu saat nanti aku beserta teman-temanku dapat mengamalkan ilmu itu kepada orang-orang yang membutuhkan.

Posted in |

0 comments: