LAPINDO OH LAPINDO

Namaku Mira Mutiara Syafira Bayu Ningtias. Aku biasa di panggil Fira. Aku lahir pada tangga 20 Juli 1998. Ayahku bernama Mustakim, Ibuku bernama Yuli Rahmawati. Aku mempunyai kakak perempuan bernama Alfina Deva Yuli Anggara. Aku dulku tinggal didesa Reno kenongo RT 01 RW 01 yang terkenal penduduknya sangat ramah, sebagian besar yang bermata pencaharian bertani dan pengrajin perak.

Kami tinggal di rumah yang sederhana, nyaman dan damai. Di sebelah barat rumahku terentang sawah yang sangat luas. Disebelah rumahku ada jalan Tol yang panjang dan dibelakang rumahky ada pekarangan yang ditanami pohon pisang, jagung, singkong, phon jati, dan juga sayur-sayuran seperti kacang panjang, dan labu. Dibelakang rumah, didepan kamar mandi, ada pohon belimbing yang sangat lebat buahnya. Sungai kecil untuk pengariran sawah mengalir dibawah rimbunan rumpun bambu, sungguh pemandangan yang sangat indah

Seperti baisanya pukul 05.30 pagi, aku bangun. Lalu aku rapikan tempat tidur. Ini biasanya aku lakukan untuk membantu ibuku yang berangkat kerja pukul 07.00. habis itu aku mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah yang jaraknya kira-kira 500 m. aku sekolah naik sepeda berboncengan dengan kakakku.

Pukul 12.15 aku pulang sekolah setelah makan siang aku dan kakakku bermain tapi didalam rumah, aku dan kakakku kadang-kadang tertidur. Aku jarang keluar rumah karena aku harus jaga rumah sementara ayah dan ibuku bekerja. Pukul 14.00 aku berangkat mengaji di TPA dan kakakku berangkat les yang tempatnya agak jauh dari rumah. Pulang ngaji dan les aku besih-bersih rumah. Ibuku pulang pukul 16.30 terkadang kalau lembur sampai pukul 19.00. Habis maghrib aku mengaji dan pulang dari mengaji aku belajar untuk mata pelajaran besok.

Begitulah keseharian yang aku melakukan dirumah, tapi aku sangat senang melakukannya, bisa membantu ibuku dirumah karena aku tahu ia sangat lelah seharian kerja demi masa depan yang sangat kuimpikan, aku ingin menunjukkan rasa bakti aku kepada orang tua.

Tapi setelah ada peristiwaluapan lumpur panas lapindo aku beserta keluarga harus tinggal di pengungsian pasar baru porong. Luapan lumpur panas Lapindo telah menenggelamkan rumah dan masa depanku. Aku tinggal ditempat yang suasan dan lingkungannya jauh berbeda tempat tinggalku dulu jauh dari teman-temanku yang sangat baik padaku. Ibuku juga tidak bekerja lagi. Pabrik tempat ibuku bekerja dekat dengan semburan lumpur, akibatnya ibu di PHK. Pabrik terancam tutup.’ Kalau dulu ada Ibu yang membantu ayah untuk mencari uang demi kami, anak-anaknya, kini hanyaayah yang membanting tulang sendiri. Sempat terbayang dipikirkan bagaimana masa depanku nanti?...

Kalau dulu aku punya rumah sendiri tapi sekarang aku harus tinggal di rumah kontrakan. Aku hanya berdoa semoga Tuhan memberi jalan supaya semburan lumpuran segera berhenti dan orang tuaku mendapat ganti rugi atas rumah kami yang tenggelam supaya kami dapat hidup normal seperti dulu.

Aku berharap …… Bapak Presiden dapat membantu dan memperhatikan kami anak-anak korban lumpur sebagai generasi penerus bangsa kami ingin punya masa depan yang cerah,ingin mengabdi kepada orang tua, bangsa, negara dan juga agama . jangan hancurkan msa depan kami. Nsib dan masa depan kami menjadi tanggung jawab Bapak!

Ya Allah …. Dengarkan do’a hamba ini. Jadikanlah cobaanmu ini menjadi awal yang lebih baik. Kau pencipta alam,; langit dan semua alam semesta, siang dan malam atyas kehendakmu, juga kapan semua derita kami bisa berakhir. Diatas langit kau berada melihat semua kejadian-kejadian, perbuatanm yang dilakukan dibawah kolong langit. Kau maha melihat…… berikan jalan keluar bagi kami. Kau tahu dan bagaimaan akhir…….

KARYA CIPTA

Nama : MIRA MUTIARA SYAFIRA BAYU NINGTIAS

Kelas : V (Lima)

Sekolah : ………………………..

Alamat : Pengungsian Pasar Baru Porong

Posted in |

0 comments: